Saturday, September 21, 2013

Laporan Mikrobioloi Media Pertumbuhan Mikroba

Laporan Mikrobioloi Media Pertumbuhan Mikroba

BAB  1 PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Pada pelaksanaan praktikum. Media pertumbuhan mikroba yaitu baik perkembangan maupun pertumbuhan mikroba yang hidup pada alat-alat atau bahan yang akan di gunakan.
Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang pada suatu substrat yang di sebut medium. Medium merupakan kumpulan zat-zat organik yang digunakan  untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroorganisme tersebut. Harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme yang hidup baik pada medium sederhana yang hanya mengandung garam anorganik serta pencampuran sumber karbon organik seperti gula. Mikroorganisme lain juga memerlukan suatu medium yang sanggat kompleks yaitu berupa medium yang di campur darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.
Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien  dalam medium harus memenuhi karbon, air, energy, mineral dan faktor tubuh.
Yang melatar belakangi praktikum mikrobiologi ialah media pertumbuhan mikroba. Praktikan dapat mengetahui pertumbuhan mikroba. Pada media NA dan PDA, dan juga mengetahui karakteristik dari pertumbuhan mikroba.

1.2         Tujuan percobaan

-        Mengetahui NA dan PDA.
-        Mengetahui  media yang di gunakan dalam pertumbuhan mikroba 
-        Mengetahui pembuatan medium dasar untuk jamur dan bakteri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Media Biak dan persyaratan bagi prtumbuhan sejumlah besar mikroorganisme yang tidak banyak tuntutan. Misalnya banyak pseudomonad   dalam tanah dan air, dan juga Escherichia coli tumbuh sumber dalam larutan biak dengan susunan selain susunan ini banyak mikroorganisme masih memerlukan unsur. Unsur lain yakni unsur pelengkap, vitamin –vitamin dan senyawa kimia tertentu, disebut media biak sintetik. Harus di usahakan agar untuk setiap mikroorganisme dapat di tetapkan kebutuhan bahan makanan minuman, dan mengembangkan medium minimum yang tidak mengandung lebih banyak komponen dari pada yang diperlukan untuk pertumbuhan. Jenis-jenis yang mempunyai tuntutan tinggi memerlukan sejumlah besar zat pelengkap media biak kompleks untuk banyak mikroorganisme bertuntutan tinggi belum di kenal  benar bahan-bahan makanan yang di perlukan orang membiakkannya dalam larutan biak yang  mengandung ekstrak ragi otoksat tinggi pepton atau ekstrak daging. Untuk beberapa kelompok organisme lazim juga di gunakan rempah-rempah, dekok rumput kering sari buah prem, sari wortel, santan dan untuk cendawan koprofil juga sari perasan tari kuda. Media biak padat, untuk membuat media padat pada larutan biak air di tambahkan bahan pemadat yang memberi konsentrasi seperti selai pada larutan air kadar ion hydrogen. Diantara semua ion, ion H+ dan H- adalah ion-ion yang paling labil. Oleh sebab itu perubahan kadar yang kecil saja, sudah menimbulkan pengaruh yang besar, Karena alasan ini adalah amat penting untuk menggunakan nilai pH awal yang optimum dan mempertahankannya  sepanjang pertumbuhan dan mempertahankan nilai pH tertentu sepanjang pertumbuhan mempunyai arti amat penting bagi mikroorganisme , yang meskipun memproduksi asam . Tetapi tidak tahan terhadap asam (Lactobacilli Enteroba cteriace dan banyak pseudomonas) pematian diri dengan pembentukan asam dapat di cegah (kultur bertahan) dengan menggunakan jenis substrat yang tidak dapat dibagikan atau dengan mendapatkan media biak. Fosfat anorganik dapat mengembangkan efek dapat tertentu diatas  pH 7,2. Meskipun  efek dapurnya lemah  kalau terjadi ekskresi asam yang kuat dianjurkan untuk menambahkan kalsium karbonat, atau kalau tidak diinginkan komponen media biak yang tidak larut, dapat di tambahkan natrium bikarbonat ini perlu, diperhatikan bahwa ion bikarbonat berada dalam keseimbangan  dengan Co2 yang terlarut dan dengan demikian juga dengan kadar Co2 dari gas atmosfir (misalnya  udara).
Co2 <=> Co2 + H2O <=> H2C03 <=>H+ HCO3
 (Bentuk  <=> terlarut)
Hubungan antara pH kadar bikarbonat dan tekanan parsial Co2 gas atmosfer  dinyatakan oleh persamaan HENDERSEN–HASSELBACCH, kadar Co2 sama dengan hasil kali tekanan parsial Co2 dan koefisien kelarutan .
Selebihnya banyak bakteri tahan terhadap perubahan. Kecil pH dalam tentang pH (sampai) perubahan cepat memang mengakibatkan perubahan pada nilai pH intrasel yang mengakibatkan yang berlangsung singkat namun dalam waktu 10 menit nilai pH sebelumnya sudah di pulihkan kembali (Schlegel, 1994).
Piaraaan campuran piaraan murni
Ada piaraan species bakteri yang sewaktu-waktu yaitu tiap 2 atau 3 bulan sekali perlu di remajakan, meskipun piaraan itu selalu di simpan didalam lemari es. Untuk meremajakan piaraan itu caranya sama dengan yang telah di ceritakan diatas yaitu dengan memindahkan  bibit dari koloni yang lama. Kepada medium yang baru setelah tanaman baru itu dibiarkan tumbuh beberapa jam dalam temperatur biasa (25°C-29°C) koloni baru ini  dimasukan dalam lemari es untuk diperbaharui 2 atau 3 bulan lagi.
Dasar makanan (medium atau substrat).
Berupa apakah makanan bakteri itu? Dasar makanan yang paling baik bagi pemiaraan bakteri ialah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging  sayur-sayuran  sisa-sisa makanan atau rawon-rawon yang dibuat oleh manusia. Medium  yang banyak digunakan dalam pekerjaan rutin dilaboratorium ialah kaldu cair dan kaldu agar medium ini tersusun dari pada :
Kaldu              3 gr
Pepton             5 gr
Air suling        1000 gr
A.           Medium cair
Medium cair biasa di pakai ialah kaldu yang disiapkan sebagai berikut: Pada 1Liter air murni di tambahkan 3g kaldu daging lembu dan 5g pepton-pepton ialah protein yang terdapat pada daging pada air susu. Pada kedelai dan pada putih telur pepton mengandung banyak N2. Sedang kaldu berisi garam-garam mineral ;keadaan yang demikian ini sesuai bagi kebanyakan bakteri kaldu seperti tersebut.diatas masih perlu disaring untuk kemudian dimasukan kedalam tabung-tabung reaksi.
B.            Medium kental (padat)
Dahulu kala orang lazim menggunakan kentang yang dipotong-potong sampai silinder  untuk medium silinder kentang mentah dibuat denganpipa besi,lalu potongan-potongan itu dimasukkan kedalam tabung reaksi.Kemudian tabung di sumbat dengan kapas ,dan setelah itu di sterilkan didalam autoclave.
C.            Medium yang diperkaya
Kebanyakan bakteri suka tumbuh pada dasar makanan seperti disebut di atas.tetapi bakteri patogen seperti Brucella abortus, Mycobacterium tubercolosis, Piplococcos pneumaniae, dan Neisseria  memerlukan zat makanan tambahan berupa serum atau darah yang tidak mengandung fibrinogen adalah zat yang menyebabkan darah menjadi kental, apabila keluar di luka.
D.           Medium yang kering
Pekerjaan laboratorium  sekarang ini banyak dipermudah  dengan adanya bermacam-macam  medium yang tersedia dalam bentuk serbuk kering.
E.            Medium yang sintetik
Medium sintetik berupa ramuan-ramuan zat anorganik yang tertentu yang mengandung zat karbon dan nitrogen . Bakteri autrotrof dapat hidup dalam medium ini .
STERILISASI MEDIUM DAN ALAT-ALAT
Kita semua dapat memaklumi andaikata medium dan alat-alat yang kita pergunakan dalam inokulasi itu tidak steril niscayalah kita tidak akan mungkin memperoleh piaraan bakteri yang kita inginkan. Maka langkah-langkah pertama yang harus kita ambil sebelum kita mengadakan inokulasi ialah mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat perlengkapannya (Djoseputro, 2005).
JENIS MEDIA
Merupakan media yang menunjang kehidupan sebagai beberapa bakteri dan juga dapat membedakan berbagai kelompok bakteri.
1.      Media Difrensial
Merupakan media yang menunjang kehidupan beberapa bakteri dan juga dapat membedakan berbagai kelompok bakteri.Selain darahdigunakan berbagai penunjuk pH (pH indicator) sebagai pembeda, sebagai contoh: biru bromtimol, merah fenol, merah netral.
2.      Media selektif
Media ini penghambat pertumbuhan bakteri tertentu  dan juga membolehkan pertumbuhan bakteri tertentu. Media ini digunakan untuk mengisolasi bakteri tertentu. Sebagai bahan penghambat digunakan, Kristal violet, eosin v.bin metilen dan beriliant green akan menghambat bakteri gram (+).
3.      Media selektif dan difrensial.
Media ini bersifat selektif dan difrensial biasanya di gunakan untuk identifikasi.
4.      Media untuk Bakteri Anaerob
Seberpa bahan kimia dapat di tambahkan kedalam media untuk mengurangi kandungan oksigen dengan cara pengikatan secara kimia. Bahan tersebut adalah:
-        Na thioglikolat
-        Cystcine
-        Asam askobat
5.             Media penyebar
Media ini akan mempercepat pertumbuhan organisme tertentu cara ini digunakan bila diinginkan salah satu organisme tertentu di suatu biakan campuran bakteri. Pada umumnya media ini menggunakan bahan/zat hara yang serupa dengan habitat, mengisolasi bakteri tersebut.
Zat hara yang ditambahkan kedalam media Nitrogen, karbon, vitamin dan faktor pertumbuhan garam mineral air (Hastowo, 1992).

BAB III METODE KERJA

3.1         Waktu dan Tempat

Pada praktikum Media Pertumbuhan Mikroba di laksanakan pada hari, Rabu Tanggal 10 Maret 2011 Pukul 10.00-12.00 WITA. dilaboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam Universitas Mulawarman Samarinda.

3.2         Alat dan Bahan

3.2.1   Alat – Alat
  •  Alat gelas mikrobiologi
  • Hot plate
  • Autoclave
  • Timbangan
  • Petridish
  •  Pipet ukur
  • Saringan
  • Tabung reaksi ukur
  •  Erlenmeyer
  •  Gelas mikrobiologi
  •  Neraca analitik
  •  Aluminium Foil

3.2.2   Bahan – Bahan
  •           Na (Nutrient agar)
  •           PDA (potato Dextrose Agar)
  •           Tisue
  •           Kapas

3.3         Cara kerja

3.3.1   Media Nutrient Agar (NA)
    Ditakar ekstrak daging sebanyak 250 mL
2Dicampurkan ekstrak daging 250 mL dengan pepton sebanyak 1,25 gr dan agar 3,75 gr kedalam Erlenmeyer
3.      Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer sampai larutan homogen
4.      Diukur kadar keasaman
5.      Cairan dibagi dua sebanyak 125 ml kedalam Erlenmeyer
6.      Ditutup dengan aluminium foil
7.      Diautoclafe pada suhu 121oC dan tekanan 15 psi
3.3.2   Media Potato Dextrose Agar (PDA)
1.      Ditakar ekstrak kentang sebanyak 250 ml
2.      Dicampurkan ekstrak kentang 250 ml dengan dextrose 2,5 gr dan agar-agar 3,75 gr kedalam Erlenmeyer
3.      Dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic stirrer sampai homogeny,lalu dibiarkan beberapa saat.
4.      Dilarutkan chlorofamphenicol dengan aquades sebanyak 10 ml kedalam media ekstrak kentang
5.      Dihogenkan kemudian diukur kadar keasamaanny (pH)
6.      Ditutup mulut Erlenmeyer menggunakan aluminium foil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1         Hasil pengamatan

4.1.1 Tabel media pertumbuhan bakteri
No
Media
Keterangan
1






2.

NA (Nutrien agar)
PDA (potato dextrose agar)
Warna         :  kuning kecoklatan
Komposisi   :  pepton 1,25 gr
Agar 3,75 gr
Pengamatan :  sebelum dipanaskan berwarna kuning dan sesudah dipanaskan berwarna kuning kecoklatan dengan pH 7

Warna        :  kuning keemasan
Komposisi  :  dextrose 2,5 gr + chloramphenicol 0,0125 gr/l
Agar  3,75 gr
Pengamatan: sebelum dipanaskan berwarna keruh kuning dan sesudah dipanaskan warna kuning keemasan dengan pH 5,9

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini dilakukan suatu pembuatan media dasar untuk perkembangbiakan bakteri dan jamur. Pada praktikum kali digunakan dua media perkembangbiakan, yakni PDA (potato dextrose agar) dan NA (nutrient agar). PDA adalah suatu medium yang berfungsi dalam pertumbuhan jamur dan potato dextrose agar (PDA) merupakan sumber karbohidrat dextrose gugusan gula baik itu monosakarida atau polisakarida. Sebagai tambahan nutrisi sedangkan agar merupakan bahan media atau tempat tumbuh bagi biakan yang baik karena cukup air. (NA) nutrient agar adalah medium yang digunakan sebagai pertumbuhan bakteri misalkan pada daging dan mempunyai masa inkubasi selama 24 jam pembuatan medium nutrient agar atau na menggunakan bahan utama beef ekstrak nutrient agar (NA) termasuk medium seni alamiah karena tersusun atas bahan alami atau daging. Dan bahan sintetik  (pepton dan agar) pda digunakan untuk menumbuhkan semua mikroba.
Fungsi bahan yang digunakan pada medim NA:
-          Daging     :  sebagai sumber vitamin B mengandung nitrogen organic dan senyawa karbon
-          Pepton      :  sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi
-          Agar         : untuk memadatkan medium NA (Hastowo, 1992).
Fungsi bahan yang digunakan PDA
-          Kentang   :  sebagai sumber karbon (karbohidrat). Vitamin dan energy.
-          Dextrose  :  sebagai sumber gula dan energy.
-          Agar         :  untuk memadatkan medium PDA (Hastowo, 1992).
Media adalah kumpulan zat-zat organik yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri dengan syarat-syarat tertentu. Untuk mendapatkan suatu lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. Maka syarat-syarat media harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu : susunan makanan, tekanan osmosis, keasaman  (pH), temperature dan sterilisasi.
Tujuan dari pembuatan media untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroorganisme tersebut. Yaitu dari media NA (nutrient agar) dan PDA (potato dextrose agar) dan dari medium NA didapatkan hasil pertumbuhan bakteri sedangkan PDA pertumbuhan jamur.
Chloromphenicol adalah sebagai anti biotic yang dapat menghambat pertumbuhan pada mikroba (chloromphenicol). Pada awalnya berasala dari venezuetai bakteri Streptomyces trisolasi pada oleh David Gottlieb dan diperkenalkan kedalam praktik klinis pada tahun 1949. Dengan nama dagang chloramphenicol. Chloromphenicol adalah inhibitor kuat dari sitrokrom dan bakteriostatik (yaitu berhenti pertumbuhan bakteri) (Hastowo, 1992).
Dalam praktikum media pertumbuhan mikroba yakni hasil percobaanny adalah pada medium NA  (nutrient agar) didapatkan hasil warna kuning kecoklatan dan sedikit berbau. NA (nutrient agar) disini digunakan untuk menumbuhkan bakteri ndan memperkembangbiakkan bakteri tersebut. NA (nutrient agar) dengan komposisi pepton 1,25 gr dan agar 3,75 gr. Sedangkan PDA (potato dextrose agar) digunakan sebagai untuk menumbuhkan jamur dan hasil percobaan adalah didapatkan hasil warna kuning keemasan. PDA juga ditambahkan dengan chloromphenicol : anti biotik yang berfungsi sebagai penghambat mikroba,  pertumbuhan mikroba supaya tidak terlalu cepat ditumbuhi jamur pada PDA (potato dextrose agar) tersebut makanya diberi sedikit anti biotik tersebut. NA (nutrient agar) didapatkan pH (tingkat keasamaan) 6,8-7 sedangkan PDA (potato dextrose agar) pH (tingkat keasaman) 5,9.
Faktor kesalahan pada saat memanaskan kaldu NA dan PDA diatas hot plate harus selalu diperhatikan supaya kaldu tersebut tidak terhampar dan perhatikan ketika menuang kaldu tersebut (NA dan PDA) supaya tidak keluar dari tempat wadah yang telah disediakan.
Mencampur bahan-bahan, dilarutkan dalam air saling dan dipanaskan dalam hot plate supaya larutannya homogen. Menyaring dengan kertas saring untuk media agar penyaringan harus dilakukan dalam media panas. Menentukan dan mengatur pH. pH merupakan faktor yang sanggat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan media sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup dalam kondisi tersebut memasukan media kedalam Erlenmeyer dengan menggunakan kertas dan ditutup berfungsi agar pada saat diautoclave  media tidak basa (Dwidjoseputro, 1994).

BAB V PENUTUP

5.1         Kesimpulan

Dari praktikum pertumbuhan media ini dapat disimpulkan bahwa:
-          NA (nutrient agar) medium yang digunakan sebagai pertumbuhan bakteri misalkan pada daging. PDA (potato dextrose agar) meldium yang digunakan sebagai pertumb uhan jamur misalkan pada kentang
-          Terdapat media yang biasa digunakan dalam pertumbuhan mikroorganisme yaitu media hidup dan media buatan.
-          Pembuatan medium dasar pada jamur yaitu PDA (potato dextrose agar) pada bakteri menggunakan medium (nutrient agar).

5.2         Saran

 Dari praktikum media pertumbuhan mikroba sebaiknya praktikan juga diajarkan pula mengenai cara membuat medium seperti TEA (Tauge ekstrak agar).


2 comments:

About Me

Saya seseorang yang bercita-cita menjadi Process Engineer.
Designed By Seo Blogger Templates