Thursday, November 08, 2012

Laporan Kimia Dasar I Sifat-sifat Unsur


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.   Latar belakang
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Campuran adalah gabungan dari suatu senyawa atau lebih. Unsur dapat ditemukan di alam bebas ataupun di dalam tanah, ada pula unsur yang tidak dapat ditemukan di alam bebas.
Wujudnyapun berbeda-beda seesuai dengan tempat ditemukanya. Unsur dapat berbentuk padat, cair atau gas. Terdapat 111 unsur tersusun pada tabel periodik unsur berdasarkan golongannya. Dalam praktikum ini dibahas unsur dalam golongan IA (Alkali) dan golongan IIA (Alkali tanah).
Unsur-unsur alkali terdiri  dari logam Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Sesium, dan Fransium. Logam alkali selalu membentuk basa kuat. Logam alkali sangat aktif dan aktifasinya semakin besar dengan naiknya nomor atom.
Pada unsur-unsur alkali tanah terdiri dari logam Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, Radium. Unsur-unsur ini umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak larut. Oleh karena itu disebut alkali tanah. Logam alkali tanah juga membentuk larutan yang basa tetapi lebih lemah jika dibandingkan dengan logam alkali.
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan agar kita dapat mengenali sifat dari masing-masing unsur dan dapat mengetahui persamaan dan perbedaan diantara unsur-unsur dalam golongan IA dan IIA.
1.2.   Tujuan percobaan
-        Mengetahui perbedaan kereaktifan antara unsur golongan IA dan golongan IIA
-        Mengetahui kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida logam golongan IA dan golongan IIA
-        Mengetahui sifat larutan dari reaksi Mg dan air serta K dan air





BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem periodik adalah susunan berkala yang menggambarkan suatu letak keadaan, periodik dan golongan dari unsur – unsur kimia. Sistem periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atom (jumlah proton atom muatan inti). Sistem periodik dibagi menjadi periode, yaitu unsur – unsur yang terletak dalam baris yang horizontal (mendatar) dan golongan yaitu unsur – unsur yang terletak dalam kolom vertikal (keatas).
Golongan – golongan dalam suatu sistem periodik terbagi – bagi, seperti ada golongan I A(Alkali), golongan II A (Alkali tanah), III A, IV A, V A, VI A (Kalogen), VII A (Halogen), dan VIII (gas mulia). Dalam praktikum kali ini dibahas tentang gaolongan IA (Alkali) dan IIA (Alkali tanah).
-        Golongan IA (Alkali)
Unsur – unsur golongan I A disebut juga unsur – unsur alkali dalam sistem periodik, terletak pada jalur paling kiri. Unsur – unsur alkali merupakan unsur – unsur logam dengan satu elektron pada elektron terluarnya. Unsur – unsur yang tergolong dalam logam alkali adalah Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), dan Fransium (Fr).
Dibandingkan dengan unsure-unsur lain seperiode, unsur – unsur alkali adalah unsur yang paling elektropositif (paling mudah melepaskan elektron valensinya). Hal ini sesuai dengan sifat keperiodikannya, unsur – unsur dalam sistem periodiknya. Unsur – unsur alkali nomor atomnya terkecil jika dibandingakan unsur lain yang seperiodik. Gaya tarik intinya paling lemah dan untuk mencapai susunan elektron gas mulia cukup dengan melepaskan satu elektronnya saja. Dalam golongan unsur – unsur alkali, semakin kebawah jari – jari atomnya semakin besar sehingga semakin lemah gaya tarik intinya terhadap elektron – elektronnya yang terjauh, maka semakin mudah pula melepaskan elektronnya.
Unsur alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah unsur Natrium (Na) dan Kalium (K). Sedangkan unsur yang paling sedikit adalah unsur Fransium (Fr) yang bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
-          Sifat-sifat unsur alkali
Unsur alkali mempunyai sifat antara lain adalah :
a.       Unsurnya seperti logam putih mengkilat seperti kaca/perak padat tetapi lunak pada suhu normal kecuali kalium (K) dan fransium(Fr) cair.
b.      Unsur-unsur alkali dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa membentuk basa dan gas hidrogen yang disertai pembebasan banyak energi.  Reaksinya :
2M + 2H2O → 2 MOH  H2 + energi
c.       Unsur-unsur alkali bervalensi  1 dalam semua senyawa.
d.      Basa yang berasal dari logam alkali adalah basa kuat semakin bertambah berat atomnya makin kuat sifat basanya.
e.       Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat, makin ke bawah makin kuat sifat reduktornya.
f.       Dengan unsur-unsur elektronegatif membentuk senyawa ionik dan dengan asam membentuk garam.
g.      Merrupakan unsur yang sangat reaktif
-          Jari-jari atom
Dari Li sampai Cs jari-jari atom semakin besar (Fr bersifat radioaktif). Hal ini sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Dengan semakin besar jari-jari atom maka jarak antara lain dan elektron valensinya semakin besar pula. Oleh sebab itu, elektron valensinya makin lemah dan semakin mudah dilepas.


-          Energi ionisasi
Karena Li sampai Cs elektron valensinya makin mudah dilepas maka energi ionisasi semakin kecil Li sampai Cs. Hal ini disebabkan energi yang diperlukan untuk melepas elektron valensi semakin berkurang dari ats ke bawah.
-          Keelektronegatifan
Unsur-unsur alkali adalah unsur-unsur elektropositif dengan demikian besar keelektronegatifannya relatif rendah dibanding unsur lainnya dari Li sampai Cs keelektronegatifannya. Unsur berkurang. Hal ini disebabkan jari-jari atomnya semakin besar sehingga makin sulit untuk mengikat elektron.
Unsur-unsur logam alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam melainkan selalu terdapat dalam bentuk NaCl pada air, larut juga pada garam. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur logam alkali yang sangat reaktif. Sebagai Na3Alfa dan sebagai soda Na2Co3. Selain itu juga terdapat dalam mineral-mineral seperti Karnalik (CKCI, MaCl2, 6H2O), Sulfinit (KCl, NaCl). Tanah liat (Na2O, Al2O3, 6SiO2) dan (K2O, Al2)3, SiO2. Sedangkan Kalium terdapat sebagai KCI pada biji suvit. Karnolit (KCI, MaCl2, H2O) dan sebagai Veldz saat (K2O, Al2O3 3SiO2).
Unsur Fr bersifat radioaktif yang sifat-sifatnya belum banyak diketahui Na dan K adalah unsur keenam dan ketujuh paling banyak dalam kerak bumi. Kedua unsur ini sangat penting dalam kehidupan sedangkan unsur-unsur yang lain hanya sedikit terdapat di alam.
Unsur-unsur logam alkali dibuat dengan jalan elektrolisis cairan garamnya. Misalnya natrium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaCl dengan pembahasan CaCl2 untuk menurunkan titik leleh NaCl. Sedangkan kalium dapat juga diperoleh dengan cara mengelektrolisis lelehan Kol tetapi untuk ini diperlukan suhu yang sangat tinggi sehingga kalium ini berdeposit pada katoda dapat menguap kembali.

-        Golongan II A (Alkali Tanah)
        Dalam sistem periodik unsur-unsur alkali tanah terdapat pada golongan II A, yaitu satu jalur disebelah kanan logam alkali. Unsur-unsur golongan ini disebut logam alkali tanah, karena unsur-unsur ini bersifat alkalis atau basa, seperti unsur-unsur golongan I A. unsur-unsur yang termasuk golongan alkali tanah adalah Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).
        Seperti halnya unsur-unsur alkali tanah sangat reaktif walau tak sereaktif unsur alkali tanah dengan dua elektron valensinya dapat dengan sangat mudah dilepas, menandakan bahwa unsur alkali tanah sangat bersifat elektro positif. Golongan ini dinamakan alkali “tanah” karena agak sukar larut dan tetap stabil pada suhu tinggi. Unsur alkali pada kulit terluarnya mempunyai dua elektron sehingga pada unsur alkali tanah gaya tarik inti dengan elektron pada kulit terluar akan lebih kuat dari pada golongan alkali yang mengakibatkan, sebagai berikut :
-          Unsur alkali tanah memiliki jari-jari yang lebih kecil energi ionisasi lebih besar dibandingkan dengan unsur alkali.
-          Unsur alkali tanah merupakan logam keras yang mempunyai titik leleh yang tinggi.

-    Sifat-sifat unsur logam alkali tanah
      Unsur alkali tanah mempunyai sifat :
-          Merupakan unsur-unsur logam reaktif oleh karena itu dialam tak terdapat dalam keadaan bebas.
-          Pada suhu biasa merupakan zat padat, berwarna putih mengkilat seperti perak
-          Merupakan logam bivalen yang memiliki dua elektron pada kulit terluarnya
-          Unsur-unsur alkali tanah sangat reaktif
-          Senyawanya bersifat ionik dan tidak berwarna
-          Dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa, membentuk basa dan gas hidrogen, tetapi kebasaannya lebih kecil dibandingkan dengan basa logam alkali.
Reaksinya : M + 2H2O  ®  M2+ + 2OH- + H2
-          Dapat membentuk garam dengan unsur elektronegatif.
-          Basa yang berasal dari unsur-unsur alkali tanah adalah basa kuat, kecuali Mg (OH)2. Basah lemah dan Be(OH)2. Sifat basa logam alkali tanah makin kebawah semakin kuat.
-          Jari-jari atom
Seperti pada logam alkali, berilium sampai radium mengalami penambahan jari-jari atom, sehingga kedua elektron valensinya ionisasi semakin mudah lepas.
-          Energi ionisasi
                                Unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi. Ionisasi dapat terdapat dengan melepas ½ elektron valensi (energi ionisasi pertama) atau keduanya (energi ionisasi kedua).
            M  ®  M+ e  (ionisasi pertama)
            M  ®  M2+ + 2e (ionisasi kedua)
        Dengan M adalah logam alkali tanah, besarnya energi ionisasi pertama atau kedua dari Be sampai Ra, ionisasinya semakin kecil. Hal ini disebabkan jari-jari atom semakin besar.
-          Keelektronegatifan
        Unsur-unsur alkali tanah lebih bersifat elektronegatif dibandingkan dengan unsur alkali. Hal ini disebabkan jari-jari atomnya lebih kecil dari Be sampai Ra. Keelektronegatifan unsur berkurang sebab jari-jari atom semakin besar sehingga semakin sulit untuk mengikat elektron.
        Seperti halnya untuk alkali, unsur alkali tanah juga sangat reaktif sehingga tidak dapat dijumpai dalam kehidupan keadaan bebas, melainkan selalu dalam bentuk senyawa. Misalnya :
-       Berilium terdapat pada bijih beril (Be3Al2(SiO3)6)
-       Kalsium sebagai CaCO3 pada batu pualam.
-       Berilium sebagai bijih barit (BaSO4)
Unsur-unsur alkali tanah tidak mudah untuk memperolehnya dengan cara produksi. Unsur-unsur ini merupakan reduktor yang kuat. Untuk memperoleh logam alkali tanah dapat dilakukan dengan cara pencampuran antara lelehan garamnya dengan NaCl (untuk mengurangi titik leleh) baru kemudian dilakukan elektrolisis. Dengan cara ini kemungkinan akan terbentuk gumpalan Sr dan Ba.
Kalsium dalam bentuk unsur tidak banyak kegunaan dan penggunaannya. Sedikit kalsium dan timbal digunakan sebagai elektrode dalam aki dan pada pengolahan logam tertentu sebagai reduktor atau dapat juga sebagai pengikat pengotor. Kegunaan senyawa stronsium untuk membuat kembang api karena reduksi yang sangat kuat. Mudah membentuk senyawa dengan senyawa ion seperti alida, hibrida, oksida, dan sulfida.


BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.   Alat dan Bahan
3.1.1        Alat-alat:
-              Tabung reaksi
-              Pipet tetes
-              Pinset
-              Gelas kimia
-              Hot plate
3.1.2        Bahan-bahan
-              Pita Mg
-              Logam Kalium
-              Indikator PP
-              Akuades
-              Larutan BaCl2 0,1 M
-              Larutan CaCl2 0,1 M
-              Larutan NaOH 1 M
-              Larutan H2SO4 1 M
3.2.   Prosedur Percobaan
3.2.1        Kelarutan garam hidroksida golongan II A
-              Disiapkan 2 buah tabung reaksi
-              Diisi tabung pertama dengan 1 pipet BaCl2 0,1 M
-              Diisi tabung kedua dengan 1 pipet CaCl2 0,1 M
-              Ditambahkan kedalam masing-masing tabung reaksi dengan 1 pipet NaOH 1 M
-              Diamati endapan yang terbentuk
3.2.2        Kelarutan garam sulfat golongan II A
-                Disiapkan 2 buah tabung reaksi
-                Diisi tabung pertama dengan 1 pipet BaCl2 0,1 M
-                Diisi tabung kedua dengan 1 pipet CaCl2 0,1 M
-                Ditambahkan kedalam masing-masing tabung reaksi dengan 1 pipet H2SO4 1 M
-                Diamati endapan yang terbentuk
3.2.3        Kereaktifan golongan I A
-                Disiapkan gelas kimia berisi H2O
-                Dimasukkan sedikit logam K kedalam gelas kimia
-                Diamati reaksi yang terjadi
-                Ditambah 1 tetes indikator PP pada gelas kimia
-                Diamati perubahan warna yang terjadi
3.2.4        Kereaktifan golongan II A
-              Disiapkan gelas kimia berisi H2O
-              Dipanaskan
-              Dimasukkan sepotong pita Mg ke gelas kimia
-              Diamati reaksi yang terjadi
-              Ditambah 1 tetes indikator PP pada gelas kimia
-              Diamati perubahan warna yang terjadi


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.   Hasil pengamatan
Kelarutan garam hidroksida golongan II A
Perlakuan
Pengamatan
a.       Dimasukkan 1 pipet BaCl2 0,1 M dan 1 pipet NaOH 1 M kedalam tabung reaksi
Diamati
b.      Dimasukkan 1 pipet CaCl2 0,1 M dan 1 pipet NaOH 1 M kedalam tabung reaksi
Diamati
Larutan agak keruh dan terjadi sedikit endapan


Terdapat lebih banyak endapan

Kelarutan garam sulfat golongan II A
Perlakuan
Pengamatan
a.       Dimasukkan 1 pipet BaCl2 0,1 M dan 1 pipet H2SO4 1 M kedalam tabung reaksi
Diamati
b.      Dimasukkan 1 pipet CaCl2 0,1 M dan 1 pipet H2SO4 1 M kedalam tabung reaksi
Diamati
Larutan agak keruh dan terbentuk banyak endapan


Larutan jernih dan tidak terbentuk endapan

Kereaktifan golongan I A dan II A
Perlakuan
Pengamatan
a.       Dimasukkan pita Mg kedalam gelas kimia berisi H2O yang telah dipanaskan
Diamati
Dimasukkan indikator PP 1 tetes kedalam gelas kimia
Diamati
b.      Dimasukkan logam K kedalam gelas kimia berisi H2O
Diamati
Dimasukkan 1 tetes indikator PP kedalam gelas kimia
Diamati
Terbentuk gelembung-gelembung dari pita Mg
Pita Mg habis dalam waktu yang lama

Warna larutan berubah menjadi merah lembayung


Terjadi ledakan kecil berwarna yngu kemerah-merahan
Logam K habis dalam waktu singkat
Larutan berubah menjadi ungu
4.2.   Reaksi
4.2.1.      Reaksi pada kelarutan garam hidroksida
BaCl2 + 2NaOH è Ba(OH)2 + 2NaCl
CaCl2 + 2NaOH è Ca(OH)2 + 2NaCl
4.2.2.      Reaksi pada kelarutan garam sulfat
BaCl2 + H2SO4 è BaSO4 + 2HCl
CaCl2 + H2SO4 è CaSO4 + 2HCl
4.2.3.      Kereaktifan unsur
Mg + 2H2è Mg(OH)2 + H2
2K + 2H2è 2KOH + H2
4.2.4.     Reaksi terhadap indikator PP

KOH + indikator PP
                    


Mg(OH)2 + indikator PP
                     

4.3.   Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang sifat-sifat unsur golongan I A dan II A. sifat-sifat ini berupa jari-jari atom, keelektronegatifan, avinitas elektron, kereaktifan dan lain-lain. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke elektron terluar. Dalam Sistem Periodik Unsur, jari-jari atom bertambah dari atas kebawah dan berkurang dari kiri kekanan. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur menyerap elektron. Pada SPU keelektronegatifan berkurang dari atas kebawah dan bertambah dari kiri kekanan. Avinitas elektron adalah energi yang dilepaskan ketika sebuah unsur menyerap elektron. Pada SPU avinitas elektron berkurang dari atas kebawah dan bertambah dari kiri kekanan. Kereaktifan adalah kemampuan suatu unsur untuk bereaksi dengan senyawa atau zat lain, juga kemampuan untuk menyerap dan melepas elektron. Kereaktifan juga dipengaruhi oleh jari-jari atom. Semakin besar jari-jari atom, maka kereaktifan juga semakin besar. Karena jarak elektron terluar semakin jauh terhadap inti. Sehingga lebih mudah untuk melepas elektron, sehingga lebih mudah bereaksi. Kelarutan adalah kemampuan suatu larutan untuk larut dalam sebuah pelarut.
Unsur-unsur golongan I A atau yang biasa disebut dengan golongan alkali terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Sc), dan Fransium (Fr). Unsur-unsur alkali berfalensi satu dalam semua senyawa. Unsur-unsur alkali dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa membentuk basa dan gas Hidrogen yang disertai pembebasan banyak energi. Basa yang berasal dari logam alkali adalah basa kuat. Semakin bertambah berat atomnya, makin kuat sifat basanya. Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat, makin kebawah, makin kuat sifat reduktornya. Unsur-unsur logam alkali sangat reaktif. Oleh karena itu unsur-unsur logam alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam. Melainkan selalu terdapat dalam bentuk senyawa. Contohnya Natrium (Na) di alam terdapat dalam bentuk NaCl.
Unsur-unsur golongan II A atau yang biasa disebut dengan golongan alkali tanah terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba) dan Radium (Ra). Seperti halnya unsur-unsur alkali, unsur alkali tanah sangat reaktif walaupun tidak sereaktif unsur-unsur pada alakali, unsur alakali tanah mempunyai dua elektron falensi yang mudah dilepaskan. Unsur alakali tanah tidak terdapat dalam keadaan bebas, biasanya dalam bentuk senyawa seperti CaCO3 pada batu kapur, senyawa bersifat ionik. Dapat bereaksi dengan suhu biasa membentuk basa dan gas Hidrogen, tetapi kebasaannya lebih lemah dibanding logam alkali. Dan Mg hanya bereaksi dengan air mendidih sedangkan Be tidak bereaksi dengan air. Sifat basa logam alakali tanah semakin kebawah semakin kuat. Untuk unsur Radium (Ra), sedikit sekali terdapat di alam dan bersifat radioaktif.
Pada percobaan pertama yaitu kelarutan garam hidroksida pada golongan II A. Percobaan ini dilakukan dengan mempersiapkan dua tabung reaksi dan dimasukkan 1 pipet BaCl2 pada tabung pertama dan 1 pipet CaCl2 pada tabung kedua. Dan dimasukkan NaOH pada masing-masing tabung. Dan didapat hasil pada tabung reaksi pertama terbentuk sedikit endapan dan larutan keruh. Pada tabung reaksi kedua terbentuk lebih banyak endapan. Hal ini dikarnakan sifat kelarutan garam hidroksida pada golongan II A bertambah dari atas kebawah. Dimana semakin besar kelarutan, maka semakin banyak larutan yang dapat larut dalam pelarut.
Pada percobaan kedua yaitu kelarutan garam sulfat pada golongan II A. percobaan ini dilakukan dengan mempersiapkan dua tabung reaksi dan dimasukkan 1 pipet BaCl2 pada tabung pertama dan 1 pipet CaCl2 pada tabung kedua. Dan dimasukkan H2SO4 pada masing-masing tabung. Dan didapat hasil pada tabung reaksi pertama terbentuk banyak endapan dan larutan keruh. Sedangkan pada tabung reaksi kedua tidak terbentuk endapan dan larutan jernih. Hal ini dikarnakan sifat kelarutan garam sulfat pada golongan II A berkurang dari atas kebawah. Endapan ini terbentuk karena pencampuran BaCl2 dengan larutan H2SO4 akan menghasilkan BaSO4 yang berbentuk padatan dan HCl yang berbentuk cairan.
Pada percobaan ketiga yaitu kereaktifan golongan I A dan II A. Pada golongan IA diujikan logam K dengan cara memasukkan logam K kedalam gelas kimia berisi H2O. Reaksi berlangsung sangat cepat dan pada saat reaksi teradi percikan api. Percikan api itu berasal dari gas H2 yang terbentuk. Yang langsung terbakar karena reaksi tersebut sangat eksoterm. Setelah reaksi kemudian larutan ditambahkan indikator PP, dan larutan warnanya berubah menjadi merah lembayung. Hal ini menandakan setelah reaksi larutan bersifat basa. Pada golongan II A diujikan logam Mg dengan cara memasukkan sepotong logam Mg kedalam gelas kimia berisi H2O yang telah dipanaskan. Pada saat reaksi terbentuk gelembung-gelembung H2. Dan dibutuhkan waktu yang lama sampai pita Mg Habis bereaksi. Kemudian larutan dimasukkan indikator PP, dan warna larutan juga berubah menjadi merah lembayung. Hal ini menunjukkan laruatn setelah reaksi bersifat basa. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa golongan I A lebih reaktif dibandingkan golongan II A.
Golongan I A lebih reaktif dibandingkan dengan golongan II A karena golongan I A memiliki jari-jari yang lebih besar, sehingga jarak elektron terluar ke inti semakin jauh. Hal ini membuat elektron terluar lebih mudah lepas. Karena semakin jauh jarak elektron ke inti, maka daya tariknya semakin lemah. Selain itu golongan I A hanya melepas 1 elektron untuk bereaksi, sedangkan pada golongan II A harus melepaskan 2 elektron untuk bereaksi. Hal ini menyebabkan golongan I A lebih reaktif dibandingkan golongan II A.


Beberapa sifat fisis untuk unsur logam alkali sebagai berikut :
a.       Jari-jari atom unsur alkali dalam tabel periodik bertambah dari atas kebawah. Demikian juga jari-jari ion positifnya. Ion positif terbentuk apabila atom netral melepas elektron, sehingga jari-jari ion positif lebih kecil daripada jari-jari atom netral.
b.      Merupakan logam yang lunak, karena titik didih dan titik leleh rendah. Titik didih dan titik leleh logam alkali dalam tabel periodik dari atas kebawah makin kecil.
c.       Logam alkali merupakan logam ringan. Karena masa jenis logam alkali kecil.
Beberapa sifat kimia logam alkali :
a.       Logam alkali mudah membentuk ion positif karena logam alkali mempunyai 1 elektron valensi.
b.      Daya oksidasi logam alkali sangat besar. Hal ini disebabkan jari-jari atom logam alkali sangat besar, sehingga sangat mudah melepaskan elektron. Dari atas kebawah dalam tabel periodik daya oksidasinya makin bertambah karena jari-jari atom makin besar.
c.       Logam alkali merupakan reduktor (pereduksi) sangat kuat. Unsur-unsur logam alkali sangat mudah melepaskan elektron karena logam alkali mudah teroksidasi.
Sifat fisis logam alkali tanah :
Jari-jari atom unsur alkali tanah dalam tabel periodik bertambah dari atas kebawah. Demikian juga jari-jari ion positifnya. Ion positif terbentuk apabila atom netral melepas elektron, sehingga jari-jari ion positif lebih kecil daripada jari-jari atom netralnya.
Sifat kimia logam alkali tanah :
a.       Alkali tanah mudah membentuk ion positif, karena logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi.
b.      Kereaktifan logam alkali tanah besar. Hal ini disebabkan jari-jari logam alkali tanah besar. Sehingga mudah melepaskan elektron. Dari atas kebawah sifat kereaktifan bertambah karena jari-jari atom makin besar.
c.       Logam alkali tanah merupakan reduktor kuat.
Kegunaan logam alkali dalam kehidupan sehari-hari :
Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang berwarna kuning dan dapat menembus kabut. Natrium klorida dapat digunakan untuk pengawet ikan, daging dan lain-lain.
Kegunaan logam alkali tanah dalam kehidupan sehari-hari :
Logam Kalsium digunakan dalam pembuatan batrai, logam Magnesium untuk kembang api dan lain-lain.
        Kelarutan merupakan kemampuan suatu zat untuk larut dalam suatu pelarut. Zat-zat yang sukar larut dalam air berada dalam kesetimbangan dan mempunyai harga tetapan kesetimbangan (K) sangat kecil. Untuk menyatakan jumlah ion yang berbeda dalam kesetimbangan pada zat yang sukar larut dalam larutan tepat jenuh digunakan istilah hasil kali kelarutan (Ksp). Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan tepat jenuh dipangkatkan koefisien reaksi. Apabila harga Ksp semakin besar, maka kelarutannya juga besar. Apabila harga Kspnya kecil, maka kelarutannya juga kecil. Apabila kspnya besar maka tidak terdapat endapan. Tetapi apabila kspnya kecil maka terdapat endapan.
-          Jika [Ay+][Bx-] < Ksp AxBy  è larutan tidak jenuh, tidak ada endapan
-          Jika [Ay+][Bx-] = Ksp AxBy  èlarutan tepat jenuh, larutan mulai mengendap
-          Jika [Ay+][Bx-] > Ksp AxBy  èlarutan lewat jenuh, terdapat endapan
        Kelarutan garam hidroksida yaitu senyawa yang bereaksi dengan NaOH yang menghasilkan suatu garam dan senyawa yang mengandung hidroksida (OH). Sedangkan garam sulfat yaitu senyawa yang bereaksi dengan H2SO4 menghasilkan suatu garam dan senyawa yang mengandung sulfat (SO4)-2 .


BAB 5
PENUTUP

5.1.   Kesimpulan
-       Dipercobaan ini dibandingkan perbedaan kereaktifan antara golongan I A dan II A. Golongn IA digunakan logam K, sedangkan golongan II A digunakan pita Mg. Dan didapat hasil logam K dapat bereaksi dengan air dalam suhu biasa dengan sangat cepat. Sedangkan pita Mg bereaksi dengan air yang dipanaskan dan bereaksi sangat lambat. Hal ini dikarnakan logam golongan I A memiliki jari-jari lebih besar. Sehingga elektron terluar lebih mudah lepas. Selain itu golongan II A harus melepas 2 elektron untuk bereaksi sedangkan golongan I A hanya melepas 1 elektron untuk bereaksi.
-       Garam hidroksida terhadap golongan II A kelarutannya bertambah dari atas kebawah. Dan garam sulfat terhadap golongan II A kelarutannya berkurang dari atas kebawah.
-       Logam K setelah direaksikan dengan air dihasilkan KOH dan gas H2, KOH adalah larutan basa. Hal ini dibuktikan setelah larutan diberi indikator PP berubah menjadi warna merah lembayung. Begitu juga dengan pita Mg setelah direaksikan dengan air dihasilkan Mg(OH)2 dan gas H2. Mg(OH)2 adalah larutan basa. Hal ini dibuktikan setelah larutan diberi indikator PP berubah menjadi merah lembayung.

5.2.   Saran-saran
-       Sebaiknya pada percobaan garam hidroksida dan garam sulfat ditambah larutan MgCl2 dan SrCl2.
-       Sebaiknya pada percobaan kereaktifan golongan I A digunakan logam Natrium.

DAFTAR PUSTAKA
Basri, Sarjoni. 2003. Kamus Kimia. PT Bineka Cipta ; Jakarta
Keenan. 1984. Kimia Untuk Universitas. Erlangga ; Jakarta
S Syukri. 1989. Kimia Dasar 1. ITB Press ; Bandung


No comments:

Post a Comment

About Me

Saya seseorang yang bercita-cita menjadi Process Engineer.
Designed By Seo Blogger Templates